Saturday, 30 May 2015

Puisi Aku tulis Pamflet ini

Aku Tulis Pamplet ini-W.S Rendra 

 

 

Aku tulis pamplet ini
karena lembaga pendapat umum
ditutupi jaring labah-labah.
orang-orang bicara dalam kasak-kusuk,
dan ungkapan diri ditekan
menjadi peng-iya-an

 

Apa yang terpegang hari ini
bisa lup
ut esok pagi
ketidakpastian merajalela.
apa yang pasti hanya yang datang dari kekuasaan.
diluar kekuasaan kehidupan menjadi teka-teki,
menjadi marabahaya,
menjadi isi kebon binatang 
 

 

Apabila kritik hanya boleh lewat saluran resmi,
maka hidup akan menjadi sayur tanpa garam
L
embaga pendapat umum tidak mengandung pertanyaan
Ti
dak mengandung perdebatan.

Dan akhirnya menjadi monopoli kekuasaan.

 

Aku tulis pamlet ini
karena pamplet bukan tabu bagi penyair.
Aku inginkan merpati pos.
A
ku ingin memainkan bendera-bendera semaphore di tanganku. Aku ingin membuat isyarat asap kaum Indian.
Aku tidak melihat alasan
kenapa harus diam tertekan dan termangu.
Aku ingin secara wajar kita bertukar kabar.
Duduk berdebat menyatakan setuju dan tidak setuju.

 

Kenapa ketakutan menjadi tabir pikiran?
Kekhawatiran telah mencemari kehidupan.

Ketegangan telah mengganti pergaulan pikiran yang merdeka.

 

Matahari menyinari airmata yang berderai menjadi api.
Rembulan memberi mimpi
pada dendam.
Gelombang angin menyingkapkan keluh kesah
yang teronggok bagai sampah.
Kegamangan. Kecurigaan.
Ketakutan.
Kelesuan.

 

Aku tulis pamflet ini
karena kawan dan lawan adalah saudara.
Di dalam alam madih ada cahaya.
Matahari yang tenggelam diganti rembulan.
Lalu besok pagi terbit kembali.
Dan didalam air lumpur
kehidupan,
aku melihat bagai terkaca:
ternya kita, toh, manusia!

 

                            Pejambon, Jakarta, 27 april 1987
ws.Rendra




Source by :

Pengarang : Rendra
Penerbit buku : Burung Merak Press
Desain Sampul : DS Priyadi

postingan ini telah di setujui oleh Bapak Edy Haryono, selaku editor buku "
Rendra Potret Pembangunan Dalam Puisi" melalui SmS

No comments:

Post a Comment