Tuesday, 2 June 2015

Puisi Sajak Pertemuan Mahasiswa

Sajak Pertemuan Mahasiswa-W.S Rendra

 

 Matahari terbit pagi ini
mencium bau kaki orok di kaki langit,
melihat kaki cokelat menjalar ke lautan,
dan mendengar dengung lebah di dalam hutan.

 

Lalu kini ia dua penggalah tingginya.
Dan ia menjadi saksi kita berkumpul di sini
memeriksa keadaan.

 

Kita bertanya:
Kenapa maksud baik selalu tidak berguna?
Kenapa maksud baik dan maksud baik tidak berlaga?
Orang berkata: "Kami ada maksud baik."
Dan kita bertanya: "Maksud baik untuk siapa?"

 

Ya! Ada yang jaya, ada yang terhina.
Ada yang bersenjata, ada yang terluka.
Ada yang duduk, ada yang di duduki.
Ada yang berlimpah, ada yang terkuras.
Dan kita di sini bertanya: "Maksud baik saudara untuk siapa?
Saudara berdiri di pihak yang mana?"

 

Kenapa maksud baik dilakukan
tetapi makin banyak petani kehilangan tanahnya.
Tanah-tanah di gunung telah dimiliki orang-orang kota.
Perkebunan yang luas
hanya menguntungkan segolongan kecil saja.
Alat-alat kemajuan yang di import
tidak cocok untuk petani yang sempit tanahnya.

 

Tentu, kita bertanya:
"Lantas maksud baik saudara untuk siapa?"

 

Sekarang matahari, semakin tinggi.
Lalu akan bertahta juga di atas puncak kepala.
Kita ini dididik untuk memihak yang mana?
Ilmu-ilmu yang diajarkan di sini
akan menjadi alat pembebasan,
ataukah alat penindasan?

 

Sebentar lagi matahari akan tenggelam.
Malam akan tiba.
Cicak-cicak berbunyi di tembok.
Dan rembulan berlayar.
Tetapi pertanyaan kita tidak akan mereda.
Akan hidup di dalam mimpi.
Akan tumbuh di kebon belakang.

 

Dan esok hari
matahari akan terbit kembali.
Senantiasa hari baru menjelma.
Pertanyaan-pertanyaan kita menjadi hutan.
Atau masuk ke sungai
menjadi ombak samodra.

 

Di bawah matahari ini kita bertanya:
Ada yang menangis, ada yang mendera.
Ada yang habis, ada yang mengikis.
Dan maksud baik kita berdiri di pihak yang mana!

 

 

Jakarta, 1 Desember 1977

 

 

 

Source by :

Pengarang : Rendra
Penerbit buku : Burung Merak Press
Desain Sampul : DS Priyadi


postingan ini telah di setujui oleh Bapak Edy Haryono, selaku editor buku "
Rendra Potret Pembangunan Dalam Puisi" melalui SmS

 

No comments:

Post a Comment